Senin, 22 April 2013

Beri Rasa Yakin Itu



Terkadang setiap luka kita terjatuh karena suatu rasa yang disebut cinta, kita tidak pernah belajar dari rasa luka terdahulu

Terkadang kita juga menjadi sosok yang kuat dikala ada seseorang yang mengalami keperihan hati dan terkadang menangis itu diperlukan untuk mengeluarkan rasa sakit yang tak dapat diungkap kata

Saat ini saya masih berdiri dan belum berani melangkah kejalan yang seharusnya, masih mencari sebongkah cahaya dan masih melihat sosoknya dimasa lalu

Namun saya yakin suatu hari nanti rasa sakit ini akan terbayar dengan keutuhan akan bahagia yang tak terhingga dan indah pada waktunya.

Selasa, 09 April 2013

Indonesia Bukan Negara Islam



Dari semenjak SD kita sering mendengar “Bhineka Tunggal Ika” yang disebutkan sebagai semboyan Negara Indonesia, yang mempunyai arti berbeda – beda tetap satu jua. Dalam hal beragama Indonesia memiliki keragaman agama, Enam agama besar yang paling banyak dianut di Indonesia, yaitu: agama Islam, Kristen (Protestan) dan Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Sebelumnya, pemerintah Indonesia pernah melarang pemeluk Konghucu melaksanakan agamanya secara terbuka. Namun, melalui Keppress No. 6/2000, Presiden Abdurrahman Wahid mencabut larangan tersebut. Tetapi sampai kini masih banyak penganut ajaran agama Konghucu yang mengalami diskriminasi dari pejabat-pejabat pemerintah. kebebasan beragama juga diatur dalam Pasal 29 ayat (2) bahwa:

Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.

Namun apa yang terjadi bila kita melewati kawasan salah satu mesjid di Tangerang yang menuliskan "kawasan khusus memakai jilbab" apa ini yang disebut Bhineka Tunggal Ika? Keterbatasan ruang bagi umat non muslim? Hal ini masih terbilang ganjil, jika ada seseorang yang memasuki kawasan itu dan bukan dari kalangan muslim, lalu melawati mesjid tersebut apa terkena sanksi pidana? Ini yang disebut berbeda – beda satu jua? Sebaikanya pemerintah tak hanya duduk manis dikursi mewah, kegiatan (&p%) yang terkesan seenaknya, secara tidak langsung mencoreng "nama baik islam", jika kita harus membuka mata lebar - lebar (&p%) hanya membuat kerusuhan, contoh lain: rusuhnya demontrasi menolak aksi foto syur Aktor Anjasmara, mengharamkan umat islam untuk mengucapakan selamat natal kepada umat kristiani, bukankan setiap warga negara berhak, untuk mengeluarkan pendapatnya?.

"Indonesia ini bukan negara Islam, namun mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam. Tak sedikit opini yang muncul mengenai hal ini. Film pendek dokumenter berjudul Indonesia Bukan Negara Islam, menceritakan tentang dua orang siswa Muslim yang bersekolah di sekolah Katholik. Mereka berpendapat tentang Indonesia dan Islam sebagai agama mayoritas. Divisualisasikan dengan foto-foto hitam putih. Kenapa film ini Dibuat? Itu karena ketakutan naif si pembuat film: Jason Iskandar, akan Indonesia dan agama Islamnya sebagai agama mayoritas. Dia punya pandangan naif, kalo peraturan di Indonesia makin lama makin menjurus ke aturan Islam, dan entah Dia benar atau salah.

Disini kita perlu mengkaji kembali apa keuntungan (&p%) selalu membuat kisruh Negara ini dengan ideologi mereka yang sebenarnya mereka hidup di Negara Demokrasi atau UU Pornografi dipermasalahkan? Apa perlu kita berdiam diri jilka salah satu ormas yang sering disebut (&p%) membuat onar. Perilaku yang ditunjukan (&p%) tersebut membentuk sebuah opini publik merusak reputasi (&p%) dan bahkan Islam.

Negara Demokrasi sebuah Republik yang menjamin semua keyakinan masyarakatnya. Namun terkadang sedih melihat perlakuan Negara ini terhadap masyarakatnya sendiri, utamanya dari golongan minoritas. Indonesia memang Mayoritas beragama Muslim, namun dalam pancasila sudah tegas dikatakan oleh para pengagas negari ini, bahwa indonesia itu Negara yang berazaskan Pancasila.

Hilang




Ragu itu tiba disaat sendu bertemu malam
Sekarang diri merasa ragu untuk menapakan kaki dititik busur panahnya
Apa yang harus dikatakan indah jika semua hanya masa lalu
Percuma dikenang tulisan ini tak pernah terlintas dibenaknya
Tak ada lagi kecupan selamat malam
Tak ada lagi sapaan disaat raja siang menampakna diri
Kini hilang dan akan terus hilang dengan nuansa penyesalan